Pada dasarnya keputihan terdiri atas dua jenis yakni keputihan yang normal (fisiologis) dan keputihan tidak normal (patologis sebagai indikasi atau pertanda adanya penyakit).
Keputihan yang normal (fisiologis) terjadi sewaktu menjelang, sesudah, atau di tengah-tengah siklus menstruasi, bisa juga disaat wanita sedang stress, keletihan dan bergairah seksual. Jumlahnya tidak terlalu banyak, berwarna jernih atau putih. Keputihan fisiologis biasanya terjadi tidak lebih dari 1 minggu. Keputihan ini disebabkan oleh hormon yang ada di dalam tubuh wanita yakni estrogen dan sebagai tanda bahwa vagina sedang bekerja untuk membersihkan dirinya sendiri dengan bantuan bakteri baik didalam vagina.
Sebaliknya untuk keputihan tidak normal (patologis) dapat ditandai dengan jumlah cairan yang amat banyak, berwarna kekuningan/kecoklatan/kehijauan, menimbulkan bau tak sedap atau amis dan dapat disertai keluhan-keluhan seperti gatal, nyeri, terjadi pembengkakan pada bibir vagina, terasa panas dan pedih ketika buang air kecil, serta nyeri di perut bagian bawah dan cairan keluar setiap saat. Keputihan seperti ini bisa terjadi hampir setiap hari dan dalam waktu cukup lama. Yang mesti diwaspadai adalah munculnya keputihan patologis bisa sebagai tanda bahwa daerah intim sedang terjadi infeksi yang disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, virus dan parasit. Selain itu penyebab dari keputihan patologis bisa dikarenakan adanya kelainan organ intim (cedera saat persalinan, operasi pengangkatan rahim, radiasi pada kanker organ reproduksi atau akibat kanker itu sendiri), tanda adanya benda asing, tumor ganas (sel tumbuh sangat cepat secara abnormal dan mudah rusak akibatnya terjadi pembusukan dan pendarahan, cairan banyak, bau busuk, sering disertai darah tak segar), tanda menopause (sel-sel dan vagina mengalami hambatan dalam pematangan sel akibat tidak adanya hormon estrogen, vagina menjadi kering, sering timbul rasa gatal karena tipisnya lapisan sel sehingga mudah luka dan timbul infeksi lain).
Bila keputihan patologis terjadi di masa kehamilan bisa menyebabkan terjadinya persalinan prematur dan kelahiran bayi dengan berat lahir rendah. Dampak dari keputihan patologis jika tidak segera diobati dapat menimbulkan penyakit radang panggul bahkan sampai kemandulan (infertilitas) karena kerusakan dan tersumbatnya saluran telur.
Cara mencegah dari keputihan patologis bisa diusahakan dengan menjaga kebersihan daerah intim terutama yang berkaitan dengan penggunaan air saat membilas vagina (di toilet umum), cara bilas dari arah depan ke belakang untuk menghindari perpindahan kuman dari dubur ke vagina, jangan suka bertukaran pengunaan handuk sesama teman atau saudara wanita, jalani pola hidup sehat, cukup tidur, olah raga teratur, makan makanan dengan gizi yang seimbang, kurangi makanan dan minuman yang mengandung penyedap rasa, pewarna dan pengawet, hindari gonta ganti pasangan seksual (seks bebas), bagi wanita yang sudah pernah melakukan hubungan seksual, setiap tahun harus melakukan papsmear untuk mendeteksi sel-sel yang ada di mulut dan leher rahim.
Selain pencegahan diatas, apa yang mesti dilakukan jika keputihan berwarna bening terjadi lebih dari 1 minggu bahkan terlalu sering dan muncul keputihan patologis? Segeralah berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan terapi yang tepat.
Demikian mengenai Cara Mencegah dari Keputihan, semoga dapat bermanfaat buat kalian semuanya.
Disclaimer: Blog Dr OZ Indonesia tidak menjamin hasil tertentu sebagai hasil dari prosedur yang disebutkan di sini dan hasilnya dapat bervariasi dari orang ke orang. Topik di halaman ini termasuk teks, grafik, video dan bahan lain yang terkandung di situs ini adalah untuk tujuan informasi saja dan tidak harus diganti untuk saran medis profesional.
0 Response to "Cara Mencegah dari Keputihan"
Posting Komentar