Ketika seseorang berfantasi atau tindakan seksual melibatkan seorang anak atau lebih, sebagai cara yang lebih di sukai untuk mencapai gairah dan mendapatkan kepuasan dari perbuatan tersebut, maka orang tersebut dianggap sebagai seorang pedofil.
Para psikiater dan psikolog bahkan telah menangggap pedofilia sebagai gangguan mental, dan bukan sebagai preferensi seksual lagi. Bahkan di banyak negera, termasuk Indonesia pedofilia dikategorikan sebagai kasus pidana.
Preferensi pedofil dapat bervariasi dari orang ke orang. Beberapa individu tertarik pada anak perempuan ataupun laki laki. Ada beberapa individu yang tertarik pada anak yang sejenis kemalin, ada juga yang tertarik pada dewasa maupun anak anak.
Seseorang pedofilia memiliki perilaku seskual yang beragam, ada yang melakukan kejahatan untuk memenuhi nafsunya dan ada juga yang menahan diri, dan menghindari kejahatan terlepas dari gangguan mental yang dimilikinya.
Beberapa pedofil membatasi perilkau mereka dengan cara mengekspos diri di depan anak - anak. tapi, ada juga yang melakukannya lebih jauh lagi, misalnya melakukan seks oral atau seks genital penuh pada korbannya.
Tak ada pedofil yang khas. Pedofil bisa muda, tua, laki - laki, atau perempuan. Dan biasanya, seorang pedofil tidak memilih anak - anak yang asing bagi mereka, sebagaian besar mereka memilih anak - anak yang sudah sangat dekat dengan mereka. Atau bahkan anak tersebut sangat dekat atau masih memiliki ikatan keluarga dengan pedofil tersebut.
Kesamaan Karakter para Pedofil
Meskipun seorang pedofil tak memiliki steretip pedofil yang khas, para pedofil memilii beberapa karakteristik umum, yang meliputnya sebagai berikut:
- Memiliki keinginan atau perilakau seksual terhadap anak - anak.
- Seorang pedofil biasanya sangat populer dan dikenal baik terhadap anak - anak dan orang dewasa di lingkuangnnya.
- Merasa lebih nyaman berada di dekat anak - anak.
- Tak semua pedofil adalah selalu seorang pria, maskulin dan berumur sekitar 30 tahunan.
Penyebab Jadi Pedofil
Yang menjadi pertanyaan banyak orang adalah, kenapa seseroang bisa menjadi pedofil, apakah penyebabnya seseorang bisa menjadi pedofil. Ada beberapa teori yang berbeda - beda mengenai kenapa seseorang bisa menjadi pedofil. Berikut diantaranya:
1. Masalah Tumbuh Kembang
Dalam sebuah penelitian, sebanyak 61 persen seorang pedofil pernah tidak naik kelas saat mereka masih bersekolah, atau mengeyam bangku pendidikan di sekolah untuk anak berkebutuhan khusus.
Seperti disebut di atas, dalam sebuah penelitian, rata - rata IQ seseorang pedofil cenderung rendah dari pada orang lain.
Beberapa teori mengatakan, mungkin para pedofil telah mengalami masalah perkembangan psikoseksual sejak dini, disebabkan oleh stres atau trauma ketika mereka saat masih anak - anak.
Studi Lanyon pada tahun 1986 menduga, stres atau trauma bisa menyebabkan tumubuh kembang mereka terhambat atau mundur, dan diwujudkan dalam kesukaan mereka berfantasi atau melakukan aktivitas seksual dengan anak - anak.
2. Kelainan Otak
Ada beberapa ahli yang mangatakan kalai salah satu seseorang bisa menjadi pedofil adalah kelainan pekembangan saraf. Tercatat, ada perbedaan dalam struktur otak di diri pedofil, tepatnya di bagian frontocortical, jumlah meteri abu - abu, unilaterial, bilateral lobus frontal dan lobus temporal dan cerebellar.
Menurut penelitian, perbedaan ini mrip dengan orang - orang yang memiliki gangguan kontrol impuls, seperti OCD, kecanduan dan gangguan kepribadian antisosial. Kelainan otak itu mungkin terjadi saat bayi atau dalam kandungan ketika otak sedang terbentuk. Namun, gangguan stres pasca - trauma juga bisa meyebabkan kelainan otak.
3. Perbedaan Neurologis
Perbedaan Neurologis lain yang dtemukan pada para pedofil adalah cenderung memiliki tingkat kecerdasaan lebih rendah dibandingkan kebanyakan orang lain, seperti pada point satu di atas.
Dan umumnya semakin rendah tingkat kecerdasan seorang pedofi, semkain muda korbannya. Sejumlah penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pedofi memiliki kelainan otak yang ditemukan di lobus temporal.
Peneliti juga menemukan ada perbedaan serotonin agonis (senyawa yang mengaktifkan resptor seronim) pada pedofil pada uji coba sebuah studi. Selain itu, peneliti melihat adanya peningkatan level pedofilia pada orang - orang yang menderita luka di kepala saat masih kecil sebelum usia enam tahun.
Studi yang dilakukan Hall & Hall juga menyatakan, lebih banyak pedofil yang memiliki ibu dengan penyakit kejiwaan dibandingkan pedofil yang memiliki ibu dengan kondisi kejiwaan yang normal.
Penelitian yang dilakukan Berli & Krout tahun 1994 mengungkapkan, adanya beberpa pedofil yang memiliki kelainan kromosom. Dari 41 orang yang di teliti, tujuh orang dari mereka memiliki kelainan kromosom, termasuk sindro Klinefelter. Sindrom Klinefelter adalah kondisi dimana pria memiliki kromosom X tambahan dalam kode genetik mereka.
4. Faktor Lingkungan
Selain fakto fisiologi, faktor lingkungan juga turut berpean dalam terbentukany pedofilia. Ada konteroversi mengenai apakah seseorang yang pernag mengalami pelecehan seksual di masa kecilnya akan tumubuh dengan perilaku seksual yang menyimpang?
Statistik menunjukkan, bahwa secara umum, lebih banyak orang dewasa dengan perilaku seksual menyimpang, pernah mengalami pelecehan seksual di waktu mereka masih anak - anak. Ini ditunjukkan dalam studi yang dilakukan Hall & Hall sebagai kejadian traumatis di awal kehidupan dapat menyebabkan kelainan perkembangan otak.
Dan ada juga teori lain yang mengatakan kalai mungkin para pedofil tersebut pernah mengalami pelecehan, dan ingin mengindektifikasikan dirinya dengan pelaku atau melakukan perasaan tidak berdayanya dengan menjadi pelaku.
Pengobatan
Pengobatan terhadapa gangguan ini penting, meskipun seorang pedofil sangat jarang sekali untuk mencari pengobatan dirinya sendiri. Kebanyakan mereka berobat setelah mereka terlibat tindakan pidana dan pengadilan yang menyuruh mereka untuk berobat.
Bentuk yang paling umum pengobatan pedofilia adalah psikoterapi atau dengan obat. Pebgobatan ini cenderung efektif. Tapi, banyak juga pedofil yang di kemudian hari menjadi kambuh lagi.
Jika Anda atau teman, keluarga dekat ada tanda - tanda mengidap pedofil, maka sebaiknya segera pergi ke psikolog atau psikiater profesional. Mereka akan membantu untuk lebih memahami diri sendiri dan gangguan yang di miliki. Dan bisanya para psikolog ataupun psikiater akan membantu untuk mengatasi dorongan seks khas pedofil dan membantu untuk mengarahkan ke cara hidup yang lebih baik, ketimbang merusak masa depan anak anak kecil.
Demikian mengenai Kenapa Seseorang Bisa Menjadi Pedofil?, semoga postingan kali ini bisa bermanfaat buat kalian semuanya.
Disclaimer: Blog Dr OZ Indonesia tidak menjamin hasil tertentu sebagai hasil dari prosedur yang disebutkan di sini dan hasilnya dapat bervariasi dari orang ke orang. Topik di halaman ini termasuk teks, grafik, video dan bahan lain yang terkandung di situs ini adalah untuk tujuan informasi saja dan tidak harus diganti untuk saran medis profesional.
0 Response to "Kenapa Seseorang Bisa Menjadi Pedofil?"
Posting Komentar