Apalagi seperti kita tahu bentuk paling umum dari penyakit arthritis yang tak dapat disembuhkan ini, gejalanya hampir selalu terjadi ketika usia seseorang mencapai 85 tahun.
"Meski tak dapat disembuhkan, setidaknya Anda harus bisa memberitahukan kepada orang-orang sehat tentang bagaimana melindungi sendi mereka di masa depan. Pola makan seperti inilah yang bisa jadi alternatif aman," tandas peneliti Dr. Ian Clark, yang juga seorang profesor biologi muskuloskeletal dari University of East Anglia, Norwich, U.K seperti dilansir CBS News.
Hal ini dibuktikan Clark dan rekan-rekannya dengan memberi makan sebuah senyawa yang disebut sulforaphane pada sekumpulan tikus. Sebelumnya senyawa ini diketahui memiliki sifat anti-kanker. Brokoli sendiri mengandung sulforaphane dengan kadar tinggi.
Disamping brokoli, Brussels sprout, kubis dan sayuran yang tergolong ke dalam famili Cruciferous juga mengandung senyawa ini.
Ternyata tikus-tikus yang diberi makanan kaya akan sulforaphane menunjukkan kerusakan tulang rawan yang lebih kecil serta berpeluang lebih sedikit untuk mengalami osteoarthritis ketimbang tikus-tikus yang tidak diberi makan senyawa itu.
Peneliti pun telah memastikan temuan mereka dengan menguji senyawa yang ada di dalam sampel sel tulang rawan dari tikus-tikus tersebut dan sejumlah orang yang diminta mengonsumsi brokoli. Hasilnya sesuai harapan, kerusakan tulang rawannya juga terlihat lebih kecil dengan bantuan sulforaphane.
"Sekarang kami ingin memperlihatkan jika hal ini juga efektif pada manusia. Dan manfaatnya bisa sangat kuat. Apalagi kami melihat dengan populasi yang semakin menua dan tingginya angka obesitas, kami menduga beban kesehatan dan finansial tambahan dari osteoarthritis juga akan semakin berat," ujar Clark.
Peneliti berencana menggelar studi berskala kecil dengan melibatkan 40 pasien yang diberi 'brokoli super' secara acak, terutama dua minggu sebelum mereka menjalani operasi penggantian lutut (knee replacement surgery). 'Brokoli super' ini memang dibiakkan sedemikian rupa agar mengandung sulforaphane dengan kadar tinggi.
Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal Arthritis and Rheumatism.
Demikian mengenai postingan yang berjudul Makanan Pencegah Pengapuran Sendi, semoga postingan kali ini bisa bermanfaat buat kalian semuanya.
Disclaimer: Blog Dr OZ Indonesia tidak menjamin hasil tertentu sebagai hasil dari prosedur yang disebutkan di sini dan hasilnya dapat bervariasi dari orang ke orang. Topik di halaman ini termasuk teks, grafik, video dan bahan lain yang terkandung di situs ini adalah untuk tujuan informasi saja dan tidak harus diganti untuk saran medis profesional.
0 Response to "Makanan Pencegah Pengapuran Sendi"
Posting Komentar