Mengucek Mata
Mulailah menghindari kebiasaan yang satu ini. Menurut para dokter, gosokan yang lembut sekalipun pada mata bisa meningkatkan tekanan yang memicu terjadinya glaucoma atau penyakitkebutaan. Sebuah studi juga menemukan kalau memakai kaca mata renang, tidur telungkup atau melakukan olahraga di gym bisa memicu glaucoma dan penyakit mata yang berkaitan dengan tekanan mata lainnya.
Setiap sentuhan yang mengenai kelopak mata, menurut profesor Charles McMonnies dariUniversity of New South Wales Shool of Optometry and Vision Science, bisa meningkatkan tekanan mata. Sentuhan ringan akan menambah sedikit tekanan tapi sentuhan yang kuat bisa memicu peningkatan tekanan 3-5 kali dari tekanan normal.
Karena itu, ada baiknya lebih berhati-hati dalam menyeka mata berair atau make-up di sekitar mata. Proses ini melibatkan kontak dengan kelopak mata. Dalam kasus mengucek mata, yang meilibatkan kelopak dan juga bola mata, tekanan mata bisa meningkat 10 kali lipat dari normal. Masih ingin mengucek mata? Anda baiknya mulai dihentikan.
Membunyikan Leher
Dengan membunyikan leher, berarti Anda turut meregangkan jaringan ikat persendian yang berfungsi mendukung dan menstabilkan persendian leher. Meregangkan persendian akan menyebabkan hipermobilitas di mana persendian telah kehilangan kelenturan alaminya.
Karena jaringan ikat persendian menjadi kendur, otot-otot kecil yang menghubungkan ruas-ruas tulang punggung menjadi kencang. Otot-otot ini harus bekerja lebih keras untuk menetralkan hilangnya keseimbangan akibat kendurnya jaringan pengikat sendi. Hal ini akan membuat leher terasa kaku dan tegang. Saat ketegangan semakin menumpuk dan leher semakin tidak nyaman, Anda kembali ingin memanipulasi leher dengan cara membunyikan. Akibatnya, proses buruk yang sama akan kembali terulang.
Membunyikan Jemari Tangan
Hal ini mungkin seringkali Anda lakukan tanpa sadar. Burukkah bagi kesehatan? Menurut sebuah studi dengan 300 partisipan yang dipublikasikan di Journal of Manipulative and Physiological Therapeutics, hal ini bisa memicu kerusakan persendian. Studi ini memang tidak menemukan hubungan antara membunyikan persendian dengan radang sendi, tetapi kebiasaan ini mengakibatkan kerusakan lain termasuk kerusakan jaringan lunak hingga kapsul persendian serta melemahnya daya cengkram.
Mengorek Telinga Terlalu Sering dan dalam
Jika hal ini sudah menjadi kebiasaan Anda, ada baiknya mempertimbangkannya kembali. Jika telinga Anda gatal atau sakit, lebih baik berkonsultasi dengan dokter daripada menyelesaikan masalah Anda sendiri. Menurut dr Peter Roland dari University of Texas, menggunakan cotton bud berisiko melubangi gendang telinga, menyebabkan perdarahan dan hilangnya pendengaran yang bersifat sementara.
Upaya mengeluarkan tumpukan lilin telinga ada baiknya diserahkan kepada dokter. Sebab, lilin ini berfungsi untuk mencegah masuknya kotoran, sel-sel kulit mati dan rambut ke dalam telinga. Kelebihan lilin secara alami akan dikeluarkan melalui saluran telinga, dibantu oleh gerakan mengunyah dari rahang. Lilin ini juga berfungsi dalam mekanisme pembersihan serta mengandung antibakteri dan pelumas. Menyodokkan benda kecil ke dalam justru bisa merusak pembentukan alami lilin sehingga menyebabkan lilin menjadi padat, menjadi penghambat dan memicu infeksi.
Bahaya Makan dan Minum Sambil Berdiri
Apabila kita makan sambil berdiri, maka akan terjadi reflux asam lambung. Dengan kata lain, asam lambung akan naik ke saluran esofagus dan membuat sel-sel kerongkongan teriritasi. Iritasi sel kerongkongan ini dikarenakan pH asam lambung yang sangat asam (pH 1 â€" 2,5) dan kadang ditandai dengan gejala panas terbakar yang menyesak di dada (disebut sebagai “heartburnâ€). Bila kita tetap bandel membiasakan makan atau minum sambil berdiri dalam jangka waktu panjang, iritasi sel-sel kerongkongan ini akan berakumulasi dan menyebabkan kanker saluran esofagus. Cara mencegah reflux asam lambung ini adalah dengan makan sambil duduk.
Tak hanya makan minum sambil berdiri, ada 2 hal lain yang juga dapat menyebabkan reflux asam lambung dan “heartburnâ€, yaitu :
(1) Makan minum kekenyangan,
(2) Tidur atau berbaring setelah makan.
Meniup Makanan Dan Minuman Yang Masih Panas
Mungkin jika kalian tahu, larangan ini sudah ada di hadist nabi. Semua yang telah mengenyam bangku sekolah pasti memahami, manusia bernapas menghirup oksigen atau O2, dan menghembuskan karbondioksida atau CO2. Ketika kita meniup makanan, tentunya yang kita keluarkan adalah gas CO2. Sementara itu makanan panas tadi masih mengeluarkan uap air (H2O). Menurut reaksi kimia, apabila uap air bereaksi dengan karbondioksida akan membentuk senyawa asam karbonat (carbonic acid) yang bersifat asam.
H2O + CO2 => H2CO3
Perlu kita tahu bahwa didalam darah itu terdapat H2CO3 yang berguna untuk mengatur pH (tingkat keasaman) di dalam darah. Darah adalah Buffer (larutan yang dapat mempertahankan pH) dengan asam lemahnya berupa H2CO3 dan dengan basa konjugasinya berupa HCO3- sehingga darah memiliki pH sebesar 7,35 â€" 7,45 dengan reaksi sebagai berikut:
CO2 + H20 HCO3- + H+
Tubuh menggunakan penyangga pH (buffer) dalam darah sebagai pelindung terhadap perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dalam pH darah. Adanya kelainan pada mekanisme pengendalian pH tersebut, bisa menyebabkan salah satu dari 2 kelainan utama dalam keseimbangan asam basa, yaitu asidosis atau alkalosis.
Apa Itu Asidosis dan Alkalosis?
Spoiler for Asidosis dan Alkalosis: Asidosis adalah suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung asam (atau terlalu sedikit mengandung basa) dan sering menyebabkan menurunnya pH darah.
Sedangkan Alkalosis adalah suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung basa (atau terlalu sedikit mengandung asam) dan kadang menyebabkan meningkatnya pH darah.
Membakar Lilin Aromaterapi
Lilin beraroma dapat mengeluarkan zat-zat beracun seperti karbonmonoksida, benzene, dan karbon. Zat-zat meningkatkan risiko terjangkit kanker, penyakit saraf dan mental, alergi dan asma. Wewangian yang terkandung juga mengandung aseton, benzyl asetat, benzyl alkohol, linaloor, dan methylene chloride. Menghirup zat-zat tersebut menyebabkan perasaan mual, kelainan sistem saraf pusat, iritasi mulut, tenggoroka, mata, kulit, dan paru-paru, juga pusing dan sakit pernafasan.
Menyimpan Handuk Muka Di Toilet
Setiap kali kita membasuh toilet, kuman-kuman berterbangan dan mendarat di handuk, sikat gigi, dan barang lain di toilet. Kuman bisa ‘mampir’ ke kulit kita saat menggunakan handuk pada muka dan bagiantubuh lainnya.
Menyikat Gigi Setelah Makan
Banyak orang yang menganjurkan Anda agar menggosok gigi setelah mengonsumsi makanan atau minuman. Hal itu dilakukan agar gigi Anda tidak keropos. Namun, tidak bagi Greg Diamond, DDS, seorang periodontist di New York. Ia menuturkan bahwa setelah Anda makan, ada zat asam yang melekat pada gigi Anda di mana zat tersebut melemahkan email gigi. Apabila Anda langsung menggosok gigi setelah makan, hal itu malah menyebabkan lapisan email gigi rapuh. Ia hanya menyarankan Anda untuk membilas mulut Anda dengan air. Anda hanya perlu menggosok gigi dua kali sehari, yaitu pada pagi dan malam hari. Selain itu, ketika Anda menyikat gigi, pastikan Anda melakukannya dengan gerakan melingkar, bukan atas-bawah atau kanan-kiri. Dengan begitu, bakteri berbahaya yang ada di antara gigi dan gusi dapat hilang lebih banyak dan tidak melukai gusi.
Mengemudi Dengan Jendela Terbuka
Kita merasa cukup puas saat menjelajah jalan tol dengan angin yang bertiup mengenai rambut kita di hari yang hangat, tapi kita jadi tidak meringankan kerja paru-paru dari polutan berbahaya yang didapat dari asap mobil. Sebuah studi dari University of Southern California (Universitas California Selatan) menemukan bahwa menghabiskan hampir enam persen waktu dalam sehari untuk berkendara dengan jendela terbuka menyebabkan tubuh terkena 45 persen polutan yang kita hadapi dalam 24 jam. Di perkotaan, mengemudi dengan jendela terbuka dapat memberi ancaman lebih besar terhadap kesehatan Anda. Daripada membuka jendela ketika macet di jalan umum, cobalah biarkan udara sejuk masuk sebelum Anda memulai perjalanan Anda, setelah itu lindungi rambut Anda dari terpaan angin selama perjalanan melalui pedesaan.
Demikian mengenai Kebiasaan Sepele yang Ternyata Berbahaya, semoga artikel kali ini dapat bermanfaat buat kalian semuanya.
Disclaimer: Blog Dr OZ Indonesia tidak menjamin hasil tertentu sebagai hasil dari prosedur yang disebutkan di sini dan hasilnya dapat bervariasi dari orang ke orang. Topik di halaman ini termasuk teks, grafik, video dan bahan lain yang terkandung di situs ini adalah untuk tujuan informasi saja dan tidak harus diganti untuk saran medis profesional.
0 Response to "Kebiasaan Sepele yang Ternyata Berbahaya"
Posting Komentar