Saat ini, hipertensi paru merupakan masalah kesehatan global yang cukup besar. Lebih dari 25 juta kasus hipertensi paru di dunia, 50 persen di antaranya tidak terobati hingga meninggal kurang dari dua tahu jika tidak diterapi. Dan lebih mengejutkannya lagi adalah, hipertensi paru ini menyebabkan kematian lebih banyak dari pada kanker payudara dan kanker kolorektal.
Hipertensi paru sering diderita pada usia muda dan pertengahan, lebih sering didderita pada perempuam dengan perbandingan 2:1, angka kejadian pertahun sekitar 2-3 kasus per 1 juta penduduk, dengan mean survival sampai timbulnya gejala penyakit sekitar 2-3 tahun.
Selain itu, sekitar 80 persen dari pasien yang terkena hipertensi paru tinggal di negara-negara berkembang, dimana hipertensi paru sering dikaitkan dengan penyakit jantung bawaan dan berbagai gangguan infeksi, termasuk schistosomiasis, HIV, dan penyakit jantung rematik. Penggunaan istilah hipertensi paru lebih banyak digunakan di Indonesia untuk memudahkan masyarakat umum untuk mengenal dan mengitnya.
Hipertensi paru merupakan suatu keadaan dimana terjadi kenaikan tekanan di pembuluh darah paru, baik di arteri maupun vena. Tekanan darah tinggi ini beda dengan tekanan darah tinggi biasa yang diukur menggunakan tensimeter dan banyak diderita oleh masyarakat umum.
Tekanan darah tinggi pada hipertensi paru terjadi karena arteri pulmonal yang membawa darah dari jantung ke paru-paru menyempit atau menebal sehingga jantung kanan harus berkerja lebih keras untuk memompa darah tersebut menuju paru-paru.
Penyakit hipertensi paru ini dianggap langka karena cara mendiagnosisnya sulit dan keluhannya tidak khas, mirip dengan keluhan penyakit paru atau penyakit jantung. Diperlukan pemeriksaan yang lengkap untuk mengetahui agar dapat ditangani dengan cepat dan tepat.
Jika penyakit ini diketahui sejak awal, maka dapat diobati dengan beberapa obat yang tersedia seperti golongan Ambrisentan, Bosentan, Tadalafil, Beraprost, Riociguat dan juga Sildenafil/Inhibitor Phosphodiesterase Type 5 (PDE5) yang telah disetujui oleh BPOM beberapa waktu lalu sebagai obat hipertensi paru.
Namun dalam stadium lanjut pasien mungkin tetap akan mengalami sesak napas terus dan hipertensinya menetap tidak mau turun bahkan progresif sehingga akhirnya gagal jantung kanan.
Gejala umum orang yang menderita hipertensi paru seperti mengalami susah bernapas, cepat lelah, pusing, perasaan ingin pingsan, jantung berdebar, rasa begah pada perut kanan, tekanan atau rasa sakit pada area dada, dan kaki bengkak.
Demikian mengenai Ternyata Hipertensi Bisa Menyerang Paru, semoga postingan kali ini bisa bermanfaat buat kalian semuanya.
Disclaimer: Blog Dr OZ Indonesia tidak menjamin hasil tertentu sebagai hasil dari prosedur yang disebutkan di sini dan hasilnya dapat bervariasi dari orang ke orang. Topik di halaman ini termasuk teks, grafik, video dan bahan lain yang terkandung di situs ini adalah untuk tujuan informasi saja dan tidak harus diganti untuk saran medis profesional.
0 Response to "Ternyata Hipertensi Bisa Menyerang Paru"
Posting Komentar