Pola asuh dengan menggunakan kekerasn bisa berdampak sangat buruk pada anak. Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait, mengatakan dampak paling terlihat adalah anak memiliki pemahaman tentang radikalisme.
Radikalisme di bangun berdasarkan kekerasn. Artinya anak hidup merasakan, tinggal bersama-sama dengan situasi serba keras.
Anak akan perlahan menginternalisasi kekerasan dalam pikiran dan memunculkan sikap radikal. Sehingga lama kelamaan ai akan menganggap kekerasan adalah hal biasa, dan kekerasn adalah cara menyelesaikan persoalan. Situasi itu kerap disebut sebagai pendidikan kekerasan.
Artinya, kekerasan itu menjadi inspirasi, sehingga dia menyelesaikan segela masalah dengan kekerasan.
cara menanamkan nilai keaikan dengan kekerasn adalah sikap yang salah meski bermaksud untuk kebaikan. Pendidikan semacam itu akan berdampak negatif. Jadi (anak akan beranggapan) dengan menghakimi orang itu selesaikan masalah.
Oleh karena itu, mendidik anak tanpa kekerasan adalah cara baik. Jika anak berbuat salah, jangan beri tahu dengan kekerasan, tapi beritahu dengan nasehat-nasehat baik, agar anak tidak mengulangi kesalahan tersebut.
Demikian mengenai Pola Asuh dengan Kekerasn Berpotensi Timbulkan Radikalisme, semoga postingan kali ini bisa bermanfaat buat kalian semuany.
Disclaimer: Blog Dr OZ Indonesia tidak menjamin hasil tertentu sebagai hasil dari prosedur yang disebutkan di sini dan hasilnya dapat bervariasi dari orang ke orang. Topik di halaman ini termasuk teks, grafik, video dan bahan lain yang terkandung di situs ini adalah untuk tujuan informasi saja dan tidak harus diganti untuk saran medis profesional.
0 Response to "Pola Asuh dengan Kekerasn Berpotensi Timbulkan Radikalisme"
Posting Komentar