Mati Batang Otak

Mati Batang Otak - Mati otak diartikan sebagai berhentinya semua fungsi otak secara total dan ireversibel termasuk batang otak. Awalnya kematian didefenisikan oleh para dokter sebagai berhentinya denyut jantung dan respirasi secara permanen (mati somatik). Perkembangan dalam resusitasi telah menyebabkan defenisi kematian terpaksa ditinjau kembali. Perkembangan medis misalnya ventilator, peralatan dialisis dan infus obat yang mendukung sirkulasi seringkali menopang pasien yang sedang kritis untuk dapat bertahan hidup secara somatik walaupun secara fisiologis sangat parah termasuk di dalamnya kematian otak itu sendiri.

Di sisi lain, perkembangan bedah transplantasi dan kebutuhan akan organ hidup mengharuskan adanya fokus perhatian akan etika dan legalitas persetujuan medis tentang kriteria medis kematian otak. Dengan adanya kriteria kematian otak, seseorang dapat ditetapkan meninggal secara sah atau legal, bahkan jika jantung masih terus berdenyut oleh bantuan alat pendukung kehidupan. Adapun negara pertama di dunia yang mengadopsi istilah mati otak sebagai defenisi mati yang sah adalah Finlandia pada tahun 1971. Di Amerika Serikat, Kansas kemudian membuat hukum yang serupa.

Mati Batang Otak

Permasalahan mendiagnosis kematian otak menjadi semakin penting akhir-akhir ini karena semakin sulitnya menentukan pada pasien dengan kerusakan otak apakah kerusakan tersebut memungkinkan untuk dapat bertahan hidup secara layak dengan bantuan alat pernapasan dan dengan peralatan pendukung lainnya, dan yang kedua karena sulitnya menjawab pertanyaan untuk menentukan kapan dapat disimpulkan bahwa lesi serebral tersebut ireversibel sehingga kematian dapat dipastikan segera dan berbagai persiapan dapat dilakukan untuk memindahkan organ-organ yang masih bermanfaat, khususnya ginjal untuk transplantasi pada pasien yang lain.

Seseorang dengan otak tidak berfungsi ireversibel dinyatakan meninggal dunia bila: 

  • diketahui semua fungsi otak tidak berfungsi
  • tidak ada fungsi serebral, misal tidak ada respons
  • Tidak fungsi batang otak, seperti:
  • Refleks cahaya pupil
  • Refleks kornea
  • Refleks okulosefalik/okulovestibuler
  • Refleks orofaringeal
  • Pernapasan, seperti apnea
  • Diketahui tidak berfungsinya otak bersifat ireversibel
  • Penyebab koma diketahui dan bermakna sebagai penyebab kehilangan fungsi otak
  • Faktor peluang pemulihan fungsi otak disingkirkan
  • Kegagalan fungsi otak menetap selama masa observasi atau percobaan terapi
  • Komplikasi disingkirkan, seperti :
  • Keracunan obat dan metabolik
  • Hipotermia
  • Usia di bawah 5 tahun
  • Syok sirkulasi
  • Observasi sudah dilakukan dengan waktu yang cukup
  • Tanpa tes-tes konfirmasi:
  • 12 jam sejak penyebab kondisi ireversibel diketahui
  • 24 jam jejas anoksia otak


Dengan tes-tes konfirmasi (mempersingkat waktu observasi), diagnosis kematian otak ditentukan dengan:

  • Electroencephalography (EEG): tidak ada fungsi korteks, bersifat ireversibel, dengan ditandai electrocerebral silence, dan klinis tidak ada fungsi batang otak
  • Cerebral Blood Flow (CBF): tidak ada aliran darah otak yang ditunjukkan dengan pemindai radionuklida (radionuclide scanning) atau angiografi serebral 4 pembuluh darah intrakranial, dan klinis tidak ada fungsi otak selama minimal 6 jam. 
Demikian mengenai Mati Batang Otak, semoga postingan kali ini bisa bermanfaat buat kalian semuanya.

Disclaimer: Blog Dr OZ Indonesia tidak menjamin hasil tertentu sebagai hasil dari prosedur yang disebutkan di sini dan hasilnya dapat bervariasi dari orang ke orang. Topik di halaman ini termasuk teks, grafik, video dan bahan lain yang terkandung di situs ini adalah untuk tujuan informasi saja dan tidak harus diganti untuk saran medis profesional.

0 Response to "Mati Batang Otak"

Posting Komentar