20 Manfaat Medis Marijuana yang Mungkin Anda Belum Tahu

20 Manfaat Medis Marijuana yang Mungkin Anda Belum Tahu
20 Manfaat Medis Marijuana yang Mungkin Anda Belum Tahu - DISCLAIMER : Sebelum membahas artikel ini terlalu dalam. Artikel ini ditulis hanya semata-mata untuk menambah pengetahuan saja. Kami hanya menyoroti aspek positif saja, berdasarkan penelitian dan bukti-bukti ilmiah. Harap di catat kami tidak mempromosikan ganja untuk rekreasi atau meresepkannya untuk tujuan lain. Jadi tanggapi dengan bijak artikel ini.

Pada tahun 2737 SM, telah dijelaskan bahwa pada periode itu di cina pada tulisan-tulisan cina kaisar shen nung ganja telah digunakan untuk psikoaktif. Dala tulisan-tulisan itu, fokus terutama pada kekuatannya sebagai obat untuk rematik, asam urat, malaria, dan cukup lucu untuk linglung.

Secara bertahap penggunaannya secara bertahap mulau menyebar dari Cina ke India, dan kemudian ke Afrika Utara, dan mencapai benua eropa.

Penggunaan Medis

Dari tahun 1850-an sampai 1930-an ganja tumbuh terkenal untuk tujuan rekreasi. Sebagai asupan obat ini meningkat dari waktu ke waktu. Pada tahun 197 The Controlled Substance mengklasifikasikan sebagai narkoba. Dan pada tahun 1966 bahan THC aktif disintesis, dan akhirnya  disetujui oleh Food dan Drug Administration AS pada tahun 1985.

Pada tahun 1999 pemerintah AS mensponsori penelitian oleh Institute of Medicine mengukap sifat menguntungkan ganja dalam kondisi medis tertentu seperti mual yang disebabkan oleh kemoterapi, dan kekurangan tenaga yang disebabkan oleh AIDS. Dan pada tahun 1996, California menjadi bagian pertama untuk melegalkan penggunaan marijuana untuk tujuan medis, dan sekitar 24 negara sekarang memiliki semacam undang-undang penggunaan marijuana untuk tujuan medis.

Berikut adalah 20 Manfaat Medis Marijuana, seperti yang dilanasir dar lifehack.org. Sekali lagi ini hanya bertujuan untuk menambah informasi saja, kami tidak mengajak, mempromosikan atau yang lain sebagainya. Ini hanya untuk informasi saja.

1. Marijuana Melambatkan dan Memberhentikan Sel Kanker

Ditemukan dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Moleculer Cancer Therapeutics, yang Cannabidiol memiliki kemampuan untuk menghentikan kankaer dengan mamtikan gen yang disebut Id-1. Pada tahun 2007, para peneliti di California Pasific Medical Center di san Francisco, melaporkan bahwa CBD dapat mencegah kanker untuk menyebar. Para peneliti melakukan percoban pada sel kanker payudara di laboratorium yang memiliki tingkat tinggi Id-1, dan memperlakukan mereka dengan cannabidiol. Hasilnya agak positif, sel-sel mengalami penurunan Id-1, dan penyebarannya kurang agresif.

Bahkan Amerika Association for Cancer Research menemukan bahwa marijuana benar-benar bekerja untuk memperlambat pertumbuhan tumor di otak, payudara, dan paru-paru penuh pertimbangan.

2. Mencegah Alzheimer

Alzheimer adalah salah satu penyakit yang sering menyerang orang lanjut usia. THC, bahan aktif dalam ganja memperlambat perkembangan penyakit ini, penelitian yang dilakukan pada tahun 2006 yang dipimpin oleh KIm Janda dari Scripps Reseacrh Institute menemukan kalau THC memperlambat pembentukan plak amiloid. Plak ini membunuh sel-sel otak, dan berpontensi menyebabkan penyakit Alzheimer.

3. Treats Glaukoma

Gulma dapat digunaka untuk mengobati glaukoma, yang meningkatkan tekanan dalam bola mata, melukai saraf otik dan menyebabkan hilangnya penglihatan. Menurut National Eye Institute, ganja menunrunkan tekanan di dalam mata, " Studi pada awal tahun 1970 menunjukkan bahwa ganja menurunkan tekanan Intraokular (TIO) pada orang dengan tekanan normal dan mereka dengan glaukoma."

4. Meredakan Arthritis

Pada tahun 2011, para peneliti melaporkan bahwa ganja mengurangi rasa sakit dan peradangan, yang dapat membanti mengurangi rasa sakit dan ketidak nyamanan untuk orang dengan rheumatoid arthitis.

Para peneliti dai Unit Pra di beberapa rumah sakit memberikan pasien mereka Sativex, sebuha penghilang rasa sait berbasis cannabonoid. Setelah dua minggu, pasien mengalami penurunan nyeri yang signifikasn, dan meningkatkan kualitas tidut yang lebih baik dibanding dengan pengguna plasebo.

5. Kontrol Epilepsi

Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2003 menunjukan bahwa penggunaan ganja dapat mengendalikan kejang yang diakibatkan oleh epilepsi.

Robert J. Delorenzo, dari Virginia Commonwealth University, memberikan ekstrak ganja dan ganja sintetis untuk tikus epilepsi. Obat menghentikan kejang sekita 10 jam. Hal ini menemukan kalau THC yang dapat mengendalikan kejan dengan mengikat sel-sel otak yang bertangung jawab untuk mengendalikan rangsangan dan mengatur relaksasi. Hasilnyapun dipublikasi dalam Journal of Farmakologi and Experimental Therapeutics.

6 Meringankan Sakit Multiple Sclerosis

Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Canadian Medical Association menunjukkan kalau ganja dapat meringankan gejala nyeri dari multiple sclerosis.

Jody Cory Bloom Mempelajari 30 pasien multiple sclerosis dengan kontraksi menyakitkan di otot-otot mereka. Sebelum diberikan ganja pada mereka, obat lain tidak berreaksi pada pasien. Tapi setelah beberapa hhari di berikan ganja, mereka melaporkan bahwa rasa sakit mereka berkurang. THC dapat menghilangkan rasa sakit.

7. Menenangkan Tremor bagi Penderita Parkinson

Penggunan ganja seperti studi terbaru yang dilakukan di Israel menunjukkan bahwa ganja sangat mengurangi rasa nyeri, tremor dan memperbaiki tidur untuk pasien penyakit Parkison. Dan yang lebih mengejutkan lagi adalah peningkatan keterampilan motorik halus di antara pasien.

8. Membantu Penyembuhan Penyakit Crohn

Ganja bisa menyembuhkan penyakit Crohn. Penyakit crohn adalah gangguanradang usus yang menyebabkan rasa sakit, muntah, diare, penurunan berat badan dan masih banyak lagi. Namun penelitian terbaru yang dilakukan di Israel menunjukkan bahwa gejala penyakit crohn berkurang.

Tentu saja, ini adalah hanya studi kecil, tetapi penelitian lain telah meunjukkan hasil yang sama. Cannabinoids dari ganja tampaknya bisa mebnatu mengontrol bakteri yang ada di usus dan fungsi usus.

9. Mengurangi Gejala Sindrom Dravet

Sindrom dravet menyebabkan kejang dan ketelambatan perkembangan yang parah Dr sanjay Gupta, koresponden medis kepala CNN, memepelakukan seorang gadsi berusia lima tahu, Charlotte Figi, yang memiliki sindroDravet, dengan ganja medis regangan tinggi di cannabidiol dan rendah THC.

Obat ini menurunkan kejang dari 300 sampai hanya satu setiap tujuh hari. Empat uluh anak-anak lainya juga yang menggunakan obat yang sama , dan itu telah membantu mereka juga. Para dokter mengatakan bahwa cannabidiol dalam tanaman berinteraksi dengan sel-sel otak untuk menenangkan kegiatan yang berlebihan di otak yang menyebabkan kejang.

10. Mengurangi efek Samping dai Pengobatan Hepatitis C, dan Meningkatkan efektivitas Pengobatan

Mengobati hepatitis C memilik efek samping yang bisa membuat pasien kelelahan, mual , nyeri otot, kehilangang nafsu makan, dan depresi dan mereka bertahan selama berbulan-bulan.

Tapi sebuah studi pada tahun 2006 European Journal of Gastroeterology dan Hepatology menemukan bahwa 86 persen dari pasien yang menggunakan ganja berhasil menyelesaikan terapi mereka, sementara 29 persen dari mereka yang tidak menggunakan bisa selesai. Mungkin karena ganja membantu untuk mengurangi efek samping dari pengobatan ini.

11 Mengurani Kecemasan

Pada tahun 2010, para peneliti di Harvad University menunjukkan bahwa beberapa manfaat obat sebenarnya bisa mengurangi kecemasan, yang akan meningkatkan mood perokok dan bertindak sebagai obat penenang dalam dosis rendah.

Hati-hati, dosiss yang lebih tinggi meningkatkan kecemasan dan paranoid.

12. Membantu Membalikan Efek Karsinogen Tembakau, dan Meningkatkan Kesehatan     Paru-Paru

Pada januari 2012 sebuah penelitian yang disebutkan dalam Journal of American Medical Association menunjukkan bahwa ternyata ganja malah meningkatkan fungsi paru-paru, dan bahkan meningkatkan kapasitas paru-paru. Para peneliti mencari faktor risiko terserang penyakit jantung, yang diujikan pada 5115 orang dewasa, selama periode 20 tahun dan menemukan hasil bahwa pengguna menunjukan peningkatan kapasitas paru-paru dari waktu ke waktu.

Hal ini diyakini bahwa kapasitas paru-paru meningkat disebabkan oleh nafas dalam-dalam saat menggunakan ganja, dan bukan dari bahan kimia dari ganja.

13. Mengurangi Sakit Parah, dan Mual Akibat Kemoterapi, dan Merangsang Nafsu Makan

Salah satu penggunaan yang paling umum dari ganja medis untuk orang-orang yang akan melalui kemoterapi. Pasien kanker yang menjalankan kemoterapi menderita sakit parah, mual, muntah dan bahkan menghilangkan nafsu makan. Hal ini dapat mengakibatkan komplikasi kesehatan lebih lanjut.

Marijuana dapat menngurangi efek samping, mengurangi mual, dan bisa menamba nafsu makan. Ini juga disetujui oleh FDA cannabinoid menggunakan THC untuk tujuan obat.

14. Membantu Menangani Gejala Lupus

Marijuana medis digunakan untuk mengbati gangguan autoimun yang disebut Systemc Lupus Erthematosus adalah suatu penyakit yang ketika kekebalan tubuh itu menyerang dirinya sendiri, sampai saat ini mengapa bisa terjadi.

Hal ini di yakini dalam ganja terdapat bahan kimi yang bertanggung jawab untuk menenangkan sistem kekebalan tubuh, yang mungkin alasan untuk membantu menangani gejala lupus.

15. Melindungi Otak Setelah Stroke

Penelitian (dilakukan pada tikus dan monyet) dari Universty of Nottingham menunjukkan bahwa ganja dapat membantu melindungi otak dari kerusakan yang disebabkan oleh stroke dengan mengurangi ukuran dari daerah yang terkena stroke.

Ini bukan satu-satunya penelitian yang telah menunjukkan efek saraf dari ganja. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tanaman dapat mebantu melindungi otak setelah peristiea tarumatis lain seperti gegar otak.

16. Membantu Penderita PTSD

Pengobatan dengan marijuana disetujui untuk mengobati PTSD di beberapa negara di Amerika. Di New Mexico, PTSD adalah alasan utama seseorang bisa mendapatkan lisensi untuk ganja medis, tapi ini adalah pertama kalinua pemerintah AS Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusian telah menyetujui proposal yang menggabungkan penggunaan ganja.

Cannabinoids mirip dengan THC. Yang bisa mebnatu mengontrol sistem yang menyebabkan ketakutan dan kecemasan dalam tubuh dan otak.

17. Kontrol Jenis Lain dari Kejang Otot

Pasien dai Dr. Gupta, Chaz, memiliki kondisi dimana disebut myoclonus (juga dikenal dengan penyakit Leeuwenhoek). Hal ini menyebabkan otot-otot di perut terasa sakit yang bisa menyebabkan kesulitan untuk bernafas dan bicara. Chaz menggunakan ganja medis untuk pengobatan penaykit ini, karena beberaoa obat yang dia gunakan tidak bekerja dengan baik.

Ganja mampu menenangkan serangan segera, merelaksasi urat besar dari diagframa juga.

18. Treats Penyakit Usus Inflammatary

Pada tahun 2010 University of Nottingham, para peneliti telah menemukan bahwa bahan kimia yang ada di dalam ganja dengan sel-sel tubuh yang memainkan peran penting dalam fungsi usus, dan sistem kekebalan tubuh. THC seperti dibuat oleh tubuh meningkatkan permeabilitas usus.

19. Membantu Menghilangkan Mimpi Buruk

Inin sedikit rumit dan sulit, karena disini berdampak positif dan negatif. Marijuana dapat menggangu siklus tidur dengan menggangu tahap selanjutnya, dari tidur REM.

Namun orang yang menderita mimpi buruk yang serius, terutama untuk penderita PTSD, ini dapat membantu. Penelitian menggunakan cannabinoid sintetis, seperti THC. Menunjukkan penurunan jumlah mimpi buruk pada pasien PTSD. Marijuana mungkin bantuan lebih baik daripada beberapa obat atau bahkan alkohol karena mungkin memiliki efek buruk untuk tidur, meskipun masih diperlukan penlitian lebih lanjut untuk topik ini.

20.  Melindungi Otak dari gegar Otak dan Trauma

Sebuah penelitian terbaru di Journal Cerebral Cortex menunjukkan Kemungkinan Bahwa Ganja dapat membantu menyembuhkan otak setelah gegar otak, atau cedera traumatis lainya. Dalam jurnal ini mengatakan bahwa percobaan dilakukan pada tikus, dan bahwa ganja mengurangi memar pada otak, dan membantu dengan penyembuhan mekanisme setelah cedera traumatis.

Jadi jangan coba-coba menggunakan ganja di negara ini, walaupun ada beberapa manfaat ganja untuk medis, tapi itu semua harus ada tenaga ahli yang mengerti dosis yang pas untuk pasien. 

Di Indonesia sendiri ganja masih ilegal. Jadi kalau ketahuan memakai ganja bisa terkena jeratan hukum. Dan bisa di penjara

Artikel ini hanya untuk menambah pengetahuan saja, bukan untuk mengajak penggunaan ganja. Jadi bacalah artikel ini dengan bijak, agar kalian tak salah persepsi.

Demikian mengenai 20 Manfaat Medis Marijuana yang Mungkin Anda Belum Tahu, semoga postingan kali ini bisa bermanfaat buat kalian
Disclaimer: Blog Dr OZ Indonesia tidak menjamin hasil tertentu sebagai hasil dari prosedur yang disebutkan di sini dan hasilnya dapat bervariasi dari orang ke orang. Topik di halaman ini termasuk teks, grafik, video dan bahan lain yang terkandung di situs ini adalah untuk tujuan informasi saja dan tidak harus diganti untuk saran medis profesional.

0 Response to "20 Manfaat Medis Marijuana yang Mungkin Anda Belum Tahu"

Posting Komentar