Secara teknis mimpi buruk sendiri sama seperti mimpi-mimpi lainnya terjadi pada saat fase rapid eye movement (REM). Hanya saja yang membedakan adalah mimpi buruk secara khusus bisa dipicu oleh faktor seperti stres, kegelisahan, depresi, kondisi medis, penggunaan obat, dan penyalahgunaan zat.
"Mimpi buruk ini adalah reaksi normal terhadap stres. Beberapa dokter bahkan percaya bahwa mimpi buruk adalah sebuah cara untuk membantu seseorang menghadapi peristiwa traumatis," tulis Psychology Today dan dikutip pada Kamis (5/1/2017).
Penulis buku dan analis mimpi Lauri Quinn Loewenberg juga mengatakan hal serupa. Menurutnya mimpi adalah cara otak mengolah berbagai informasi yang dihimpun ketika aktif di siang hari dan mimpi buruk adalah efek samping dari informasi 'negatif'.
"Mimpi buruk terjadi ketika kita berpikir tentang isu-isu sulit pada fase REM dan mencoba menyelesaikannya. Sering kali kita mencoba mangabaikan beberapa isu sulit dengan distraksi di siang hari, namun ketika tidur kita dipaksa untuk merenung di dalam kepala sehingga isu-isu sulit ini akan muncul," kata Lauri seperti dikutip dari Medical Daily.
Beberapa studi melihat bagian otak amygdala yang bertanggung jawab terhadap emosi dan pikiran menjadi lebih aktif ketika mimpi buruk terjadi. Menurut ahli bagian ini lah yang membuat seorang pemimpi bisa alami respons ketakutan nyata dari mimpi buruk.
Demikian mengenai Beginilah Penjelasan di Balik Mimpi Buruk, semoga postingan kali ini bisa bermanfaat buat kalian semuanya.
Disclaimer: Blog Dr OZ Indonesia tidak menjamin hasil tertentu sebagai hasil dari prosedur yang disebutkan di sini dan hasilnya dapat bervariasi dari orang ke orang. Topik di halaman ini termasuk teks, grafik, video dan bahan lain yang terkandung di situs ini adalah untuk tujuan informasi saja dan tidak harus diganti untuk saran medis profesional.
0 Response to "Beginilah Penjelasan di Balik Mimpi Buruk"
Posting Komentar